Wednesday, October 31, 2012

Pengertian dan Ciri-ciri Puisi


Pengertian dan Ciri-ciri Puisi 

Puisi ialah perasaan penyair yang diungkapkan dalam pilihan kata yang cermat, serta
mengandung rima dan irama. Ciri-ciri puisi dapat dilihat dari bahasa yang dipergunakan
serta dari wujud puisi tersebut. Bahasa puisi mengandung rima, irama, dan kiasan,
sedangkan wujud puisi terdiri dari bentuknya yang berbait, letak yang tertata ke bawah,
dan tidak mementingkan ejaan. Untuk memahami puisi  dapat juga dilakukan dengan
membedakannya dari bentuk prosa.

Jenis-jenis Puisi 

Berdasarkan waktu kemunculannya puisi dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu puisi
lama, puisi baru, dan puisi modern. 
Puisi lama adalah puisi yang lahir sebelum masa penjajahan Belanda, sehingga belum
tampak adanya pengaruh dari kebudayaan barat. Sifat masyarakat lama yang statis
dan objektif, melahirkan bentuk puisi yang statis pula, yaitu sangat terikat pada aturan
tertentu. Puisi lama terdiri dari mantra, bidal, pantun dan karmina, talibun, seloka,
gurindam, dan syair. 
Puisi baru adalah puisi yang muncul pada masa penjajahan Belanda, sehingga pada
puisi baru tampak adanya pengaruh dari kebudayaan Eropa. Penetapan jenis puisi baru
berdasarkan pada jumlah larik yang terdapat dalam setiap bait. Jenis puisi baru dibagi
menjadi distichon, terzina, quatrain, quint, sextet, septima, stanza atau oktaf, serta
soneta. 
Puisi modern adalah puisi yang berkembang di Indonesia setelah masa penjajahan
Belanda. Berdasarkan cara pengungkapannya, puisi modern dapat dibagi menjadi puisi
epik, puisi lirik, dan puisi dramatik.

Analisis Unsur-unsur Intrinsik Puisi 

Untuk memahami makna sebuah puisi dapat dilakukan dengan menganalisis unsurunsur intrinsiknya, misalnya dengan mengkaji gaya bahasa dan bentuk puisi.
Gaya bahasa yang dipergunakan penyair mencakup 
(1) Gaya bunyi yang meliputi: asonansi,aliterasi, persajakan, efoni, dan kakofoni. 
(2) Gaya kata yang membahas tentang pengulangan kata dan diksi. 
(3) Gaya kalimat yang berisi gaya implisit dan gaya retorika. 
(4) Larik
(5) bahasa kiasan.
Memahami puisi melalui bentuknya dapat dilakukan dengan menelaah tipografi, tanda
baca, serta enjambemen. Untuk mempermudah dan memperjelas penganalisisan puisi,
di depan setiap larik berilah bernomor urut. Apabila puisi yang hendak dianalisis
tersebut memiliki beberapa bait, dapat pula diberi  bernomor pada setiap baitnya.

Penafsiran Puisi
Agar dapat memahami isi puisi diawali dengan menelaah atau melakukan kajian
terhadap gaya maupun bentuk puisi yang bersama-sama membentuk suatu keutuhan
isi  puisi.
Perhatikan jika terdapat hal-hal yang menarik perhatian, misalnya judul serta kekerapan
kata. Banyaknya kata yang berulang dapat menggiring pembaca dalam memahami
tema. Jika terdapat bait yang mengandung sedikit lirik, biasanya di sanalah tertuang
tema puisi. Seperti halnya pada judul yang juga dapat membayangkan tema. Tetapi
ingat, judul belum tentu sama dengan tema.
Mengetahui tema serta akulirik merupakan langkah pertama yang harus dilakukan
dalam upaya memahami puisi.

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan BAIK: dan SOPAN:.

Dimohon untuk tidak berkomentar SPAM: karena komentar akan dihapus.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA...JANGAN BOSAN BOSAN DATANG KE BLOG INI: