Wednesday, October 31, 2012

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia kaya dengan bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Kekayaan flora di Indonesia dapat dibuktikan dengan adanya 4.000-an macam pohon-pohonan, 1.500-an macam pakis-pakisan, dan 5.000-an macam anggrek.
Keberadaan bermacam-macam tumbuhan di suatu tempat di pengaruhi oleh iklim. Tumbuhan di daerah iklim tropis tentu berbeda dengan tumbuhan di daerah iklim dingin. Selain faktor iklim, tanah dan air juga merupakan faktor pengaruh terhadap persebaran flora. Tumbuhan di daerah tanah kapur berbedea dengan tumbuhan di daerah tanah merah (laterit). Tumbuhan di daerah yang banyak air berbeda dengan tumbuhan di daerah yang kurang air atau daerah yang kering.
Oleh karena beriklim tropis dan banayk mendapat hujan, Indonesia mempunyai hutan-hutan lebat, yang disebut hutan hujan tropis. Pembagian hutan di Indonesiaberdasarkan iklim menurut W. Koppen dapat dibedakan menjadi tiga wilayah.
Indonesia Bagian Barat
Wilayah Indonesia bagian barat termasuk dalam wilayah iklim Af. Di wilayah ini terdapat hutan hujan tropis dengan ciri antara lain:
· daun lebat
· rata-rata ketinggian pohon adalah 60 m
· banyak terdapat pohon memanjat, dan
· banyak tumbuh pohon epifit (pakis, anggrek). 
Indonesia Bagian Tengah
Wilayah Indonesia bagian tengah termasuk dalam wilayah iklim Am. Di wilayah ini terdapat hutan musim dengan ciri antara lain:
· pohon lebih rendah dari hutan hujan tropis,
· pada musim kemarau daunnya gugur, dan
· pada musim penghujan mulai bertunas
Indonesia Bagian Timur
Wilayah Indonesia bagian timur termasuk dalam wilayah iklim Aw. Di wilayah ini terdapat hutan sabana dengan ciri antara lain:
· padang rumput, terdapat semak belukar, dan pohon-pohon rendah.
Persebaran flora di Indonesia :
· Pulau Sumatera : Beringin Raksasa, Bunga Bangkai, Bakau, berbagai jenis Anggrek, Kayu Meranti, dan Pinus
· Pulau Jawa : Akasia, Pinus, Jati, Rasamala, Cemara, dan Kayu Kina
· Kepulauan Nusa Tenggara : Akasia, Cendana, Kayu Putih, dan Kemiri
· Pulau Bali : Pala, Kayu Cempaka, dan Cemara Geseng
· Pulau Kalimantan : Kayu Kamper, Rotan, Bambu, dan Kayu Samin
· Pulau Sulawesi : Anggrek Putih, Pinus, Rotan, Kayu Jati, dan Agatis (pohon dari rawa)
· Kepulauan Maluku : Kayu Putih, Sagu, dan Anggrek
· Pulau Irian : Tumbuhan Bakau, Sagu, dan Anggrek
Persebaran Fauna di Indonesia
Dunia hewan di Indonesia bermacam-macam jenis dan jumlahnya. Kehidupan hewan sangat dipengaruhi oleh keadaan tumbuh-tumbuhan dan iklim. Seperti pada pembagian flora, Indonesia dibagi menjadi tiga daerah fauna.
Indonesia Bagian Barat
Di wilayah Indonesia bagian barat terdapat hewan-hewan yang mirip hewan di daerah Asia. Beberapa contoh fauna Indonesia bagian barat adalah sebagai berikut.
· harimau, terdapat di Jawa, Madura, dan Bali
· beruang, terdapat di Sumatera dan Kalimantan
· gajah, terdapat di hutan-hutan Sumatera, mirip gajah di India
· badak, terdapat di Sumatera dan Jawa. Badak ini mirip badak di Malaysia,Thailand, Indocina, India, dan Myanmar
· banteng, terdapat di Jawa dan Kalimantan
· mawas (orang utan), terdapat di Sumatera dan Kalimantan
· siamang (kera berwarna hitam dan tidak berekor), terdapat di Sumatera
· tapir, tedapat di Sumatera dan Kalimantan
· kera gibbon, terdapat di Sumatera dan Kalimantan
Di daerah Indonesia bagian barat ini juga ditemui beberapa kijang (terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok), kancil/ pelanduk (terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Kepulaun Karimata), trenggiling (terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan), beberapa jenis buaya (terdapat di Sumatera danKalimantan), dan ikan lumba-lumaba/ pesut (terdapat di sungai Mahakam, Kalimantan Timur).
Indonesia Bagian Tengah
Hewan-hewan yang terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah adalah campuran dari fauna Indonesia bagian barat dan timur. Selain itu, di indonesua bagain tengah terdapat hewan-hewan khas Indonesia, seperti berikut ini.
· biawak dan komodo, terdapat di Pualau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Binatang ini terkenal sebagai sisa fauna purba yang mampu bertahan hidup.
· anoa (mirip lembu dan hidup liar), terdapat di Sulawesi.
· babi rusa dengan taring panjang dan melengkung, terdapat di Sulawesi dan Maluku bagian barat.
· burung maleo merupakan burung yang sangat langka, terdapat di Sulawesidan Kepulauan Sangihe.
Antara daerah fauna Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah dibatasi oleh Garis Wallace.
Indonesia bagian timur
Hewan-hewan di wlilayah Indonesia bagian timur mirip dengan hewan-hewan di wilayah Australia. Beberapa contoh fauna Indonesia bagian timur adalah sebagai berikut.
· kanguru pohon (binatang berkantung), terdapat di Irian Jaya
· tikus berkantung dan musang berkantung, terdapt di Maluku sebelah timur dan Irian Jaya
· burung kasuari, terdapat di Irian Jaya, Kepualau Aru, dan Pulau Seram
· burung cendrawasih, terdapt di Irian Jaya dan Kepulauan Aru
· burung kaktua, berjambul merah dan berjambul putih, terdapt di Maluku

Antara daerah fauna Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian tengah dibatasi oleh Garis Weber.
Indonesia meliliki keanekaragaman flora dan fauna baik di Indonesia bagian barat, tengah dan timur akibat pengaruh keadaan alam, rintangan alam dan pergerakan hewan di alam bebas. Ketiga wilayah di Indonesia memiliki keunikan dan ciri khas keragaman binatang dan tanaman yang ada di alam bebas.
Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber adalah orang-orang yang mengelompokkan tipe flora dan fauna Indonesia ke dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Fauna Asiatis
Wilayah = Indonesia bagian barat (sumatera, jawa, kalimantan hingga selat makassar dan selat lombok)
Hewan = badak, harimau, orangutan, gajah, dsb.
2. Fauna Peralihan dan Fauna Asli
Wilayah = Indonesia bagian tengah (sulawesi dan nusa tenggara)
Hewan = Babi rusa, kuskus, burung maleo, kera, dll.
3. Fauna Australis
Wilayah = Indonesia bagian timur (papua)
Binatang = Burung cendrawasih, burung kakatua, kangguru, dsb.
- Dalam peta persebaran flora dan fauna Indonesia :
Antara fauna tipe asiatis dan peralihan terdapat garis wallace.
Antara fauna tipe peralihan dan tipe australis terdapat garis weber.
Kondisi flora dan fauna di setiap daerah dipengaruhi oleh banyak hal seperti :
1. Tinggi rendah dari permukaan laut
2. Jenis tanah
3. Jenis hutan
4. Iklim
5. Pengaruh manusia, dan lain-lain

Berikut ini dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan.
a.
Ekosistem Tidak Seimbang
Dalam ekosistem terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan, ekosistem menjadi tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan. Para ahli pernah mengadakan percobaan dengan membuang spesies predator, yaitu bintang laut jenis pisaster dari sebuah kawasan di pantai Amerika Utara. Di pantai itu terdapat 15 spesies yang hidup. Dalam tempo tiga bulan, udang mirip remis (bernacle) yang merupakan makanan bintang laut berkembang dengan pesat hingga menutupi tiga perempat kawasan itu. Setelah satu tahun, beberapa spesies mulai menghilang hingga tinggal delapan spesies. Dengan hilangnya bintang laut, bernacle mengambil alih permukaan karang sehingga ganggang tidak bisa tumbuh.
b.
Kelangkaan Sumber Daya
Flora dan fauna merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan. Hutan menghasilkan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia. Mulai dari kayu, daun, bahkan getahnya berguna bagi manusia. Hutan juga mampu menyimpan air yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan. Jika hutan itu rusak, hilanglah sumber daya yang dihasilkannya. Lebih fatal lagi, persediaan air akan berkurang sehingga air menjadi barang langka.
c.
Menurunnya Kualitas Kesehatan
Beberapa flora dan fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa di antaranya diusahakan manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika flora dan fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh manusia. Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti denganmunculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang piaraan. Penyakit seperti anthrax (sapi gila), flu burung, dan pes adalah bukti rusaknya fauna. Beberapa fauna juga tidak layak untuk dimakan misalnya kerang yang hidup di perairan yang tercemar. Dari hasil penelitian, kerang menyerap zat logam berat dan menyimpan dalam tubuhnya sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi.
d. Tragedi Lingkungan karena Kerusakan Hutan
Bencana alam yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan tanah longsor merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan jika musim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan. Hutan yang telah rusak tidak mampu lagi menahan air hujan sehingga air menghanyutkan tanah. Terjadilah banjir dan tanah longsor. Inilah contoh tragedi lingkungan.
e.
Hilangnya Kesuburan Tanah
Unsur utama kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA makhluk hidup. Sebagian besar nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan fauna. Flora seperti kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong penguraian nitrogen di dalam tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut telah memacu pembiakan bakteri rhizobium yang dapat memproduksi nitrogen. Bakteri ini akan membentuk bintil-bintil akar yang menyediakan nitrat bagi tanaman. Beberapa jenis flora lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara berbeda. Jika flora mengalami kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu sehingga tanah kehilangan produktivitasnya.
f.
Putusnya Daur Kehidupan
Inilah dampak yang mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di Bumi tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di atmosfer jika bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2). Senyawa ini diserap tumbuhan dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai sumber energi. Dalam tubuh manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium karbonat yang terdapat dalam tulang. Jika manusia dan hewan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri serta dilepaskan ke udara dalam bentuk CO2. Terulanglah daur karbon melalui tumbuhan. Jika flora dan fauna yang merupakan komponen dalam daur ini mengalami kerusakan, daur karbon akan terputus. Sudah pasti kehidupan akan terganggu. Itulah dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Sekarang, kamu tahu betapa pentingnya flora dan fauna itu. Karena itulah, menjaga kelestarian flora dan fauna bukan lagi suatu kewajiban tetapi kebutuhan. Kerusakan flora dan fauna pada akhirnya akan merugikan kita

2. Hubungan kondisi fisik wilayah dengan persebaran flora di Indonesia
Curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan suburnya berbagai jenis tanaman. Oleh karena itu, daerah tropis dikenal sebagai kawasan hutan belukar yang bukan saja menyimpan berbagai potensi kekayaan alam, melainkan juga berperan sebagai paru-paru dunia. Faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna antara lain :
·         faktor bentang alam atau relief tanah,
·         faktor manusia,
·         faktor iklim, mencakup curah hujan, temperatur udara, angin, dan kelembapan udara,
·         faktor tanah.
Faktor-faktor tersebut diatas menyebabkan di Indonesia memiliki berbagai jenis hutan, antara lain sebagai berikut :
·         Hutan hujan tropis, dengan ciri-ciri: ( pohonnya berdaun lebar, daunnya menghijau sepanjang tahun, terdapat tumbuhan epifit, lumut, palem, dan pohon panjat sejenis rotan.)
·         Hutan musim, terdapat di daerah tropis yang memiliki musim hujan dan kemarau. Ciri-ciri hutan musim adalah: ( pohonya jarang, ketinggian pohon antara 12 – 35 meter, pada musim kemarau daunnya meranggas dan musim penghujan bersemi.)
·         Hutan sabana atau savana, yaitu padang rumput yang diselingi pepohonan perdu. Hutan savana atau sabana banyak terdapat di daerah tropis yang curah hujannya relative kurang. Di wilayah Indonesia, padang sabana banyak dijumpai di daerah Nusa Tenggara.
·         Hutan bakau atau mangrove, merupakan hutan khas di daerah pantai tropik. Keberadaan hutan bakau sangat membantu mengamankan pantai dari bahaya abrasi, yakni pengikisan lapisan tanah oleh gelombang laut.

Fauna di Indonesia
Keberadaan hutan tropis yang subur merupakan surga bagi aneka satwa, mulai dari berbagai jenis hewan melata, mamalia, aneka ragam serangga sampai pada jenis burung. Secara umum persebaran fauna di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Kelompok fauna Asiatis (kelompok barat), adalah hewan yang berada di wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Wilayah itu dulu dikenal sebagai Paparan Sunda, yang merupakan bagian dari Benua Asia. Adapun jenis-jenis hewannya antara lain badak, gajah, rusa, tapir, banteng, kerbau, kera, harimau, babi hutan, dan sebagainya.
b. Kelompok fauna Australis Asiatis (kelompok tengah), merupakan campuran fauna Asia dan Austalia, meliputi jenis hewan yang berada di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Wilayah kelompok tengah dan timur dipisahkan oleh Garis Weber. Contoh jenis fauna ini antara lain anoa, babi rusa, komodo, burung maleo, tarsius, dan lain-lain.
c. Kelompok fauna Australis (kelompok timur), merupakan kelompok hewan yang berada di Paparan Sahul, meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Contoh fauna di wilayah ini antara lain kanguru, walabi, koala, burung cenderawasih, kakatua, kasuari, dan jenis burung berwarna lainnya.

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan BAIK: dan SOPAN:.

Dimohon untuk tidak berkomentar SPAM: karena komentar akan dihapus.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA...JANGAN BOSAN BOSAN DATANG KE BLOG INI: