Sebagai orang Jawa ya sudah sepantasnya tho, kalo aku juga mempopulerkan cara menulis menggunakan huruf Jawa. Sebab berdasarkan penerawangan yang aku lakukan melalui primbon 6 huruf ternyata aksara Jawa ini telah diusulkan oleh Jason Glavy (orang Jepang) dengan nama Tjarakan ke Unicode, bahkan perusahaan Agfa Monotype juga telah membuat contoh font Javanese. Nah lho ...
So, mosok aku sing orang jowo ora gelem membudayakannya ..
Inggih tho..
Opo tho aksara Jawa itu ?
Aksara jawa berbeda dengan huruf Latin yang kita gunakan sekarang ini untuk menulis. Aksara jawa terdiri dari :
1. Aksara Carakan
Aksara inti yang terdiri dari 20 suku kata ato biasa disebut Dentawiyanjana, yaitu :
ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga ;
2. Aksara Pasangan
Bentuk mati (huruf) dari aksara inti, yaitu :
h, n, c, r, k, d, t, s, w, l,
p, dh, j, y, ny, m, g, b, th, ng ;
pasangan
3. Aksara Swara
Biasanya untuk huruf awal penulisan nama kota ato nama
orang yang dihormati yang diawali dengan huruf hidup,
yaitu : A, I, U, E, O
4. Aksara Rekan
Untuk penulisan huruf-huruf yang berasal dari serapan bahasa
asing, yaitu : kh, f, dz, gh, z
5. Aksara Murda
Biasanya untuk huruf awal penulisan nama kota ato nama
orang yang dihormati, yaitu : Na, Ka, Ta, Sa, Pa, Nya, Ga, Ba
6. Aksara Wilangan
Untuk penulisan bilangan dalam bahasa Jawa,
yaitu angka 1 s/d 10 dalam aksara Jawa.
7. Tanda Baca (Sandangan)
Merupakan tanda baca yang biasa digunakan, huruf hidup
serta huruf mati yang biasa dipakai dalam bahasa sehari-hari,
yaitu tanda : koma, titik, awal kamimat, dll
huruf : i, o, u, e.
huruf mati : _r, _ng, _ra, _re, dll
Setelah menguasai aksara-aksara di atas, kita tidak bisa langsung menggunakannya untuk menulis sebagai mana ejaan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebab ada beberapa hal yang menjadi perkecualian dan menjadi aturan tambahan.
Tambah pusing ? Gak po po .. wajar .. aku yang wong jowo wae sering salah.
Oh ya, biasanya kalo membaca suatu artikel gak puas kalo belum mencoba. ya.
Matur nuwun, pareng.
baca dong
aku senang anda masih banyak memperdalambudaya jawa yg sngat eloknan anggun
ReplyDeleteiya hehe :D cintailah budayamu sendiri sebelum orang lain merebut budayamu :-)
ReplyDelete