Prinsip-prinsip DASAR PENELITIAN SEJARAH
A. Langkah-langkah dalam Penelitian Sejarah
B. Sumber, Bukti dan Fakta Sejarah
C. Jenis-jenis Sejarah
D. Prinsip-prinsip Dasar dalam Penelitian Sejarah Lisan
E. Peristiwa, Peninggalan Sejarah & Monumen Peringatan Peristiwa Bersejarah
A. LANGKAH-LANGKAH DALAM PENELITIAN SEJARAH
• Sejarah adalah sebuah proses perubahan. Di dalamnya, terdapat proses perubahan yang berkelanjutan (kontinuitas) dan proses perubahan yang tidak berkelanjutan (diskontinuitas). Dalam setiap proses perubahan selalu terdapat unsur yang sama, berulang, berbeda-beda, tunggal serta unik.
• Dalam ilmu sejarah, proses berkelanjutan (kontinuitas) dipahami sebagai proses saling mengkait antara serangkaian peristiwa atau kejadian dalam sebuah urutan waktu tertentu. Sebuah proses sejarah dikatakan berkelanjutan karena ia dapat mempengaruhi peristiwa sejarah lainnya.
• Sebuah proses sejarah juga dapat dikatakan sebagai proses yang tidak berkelanjutan (diskontinuitas). Penyebabnya karena setiap peristiwa sejarah pada dasarnya merupakan peristiwa tunggal yang unik, abadi dan hanya sekali terjadi dalam kehidupan manusia
• Menurut Kuntowijoyo, proses penelitian sejarah memiliki lima tahapan, yaitu pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi.
PEMILIHAN TOPIK
• Topik itu harus bernilai, bersifat orisinal, bersifat praktis, dan yang terpenting adalah memiliki kesatuan antara kesemua unsur tersebut.
• Dalam pemilihan topik, seorang sejarawan harus memperhatikan adanya kedekatan emosional dan kedekatan intelektual.
• Dalam memulai proses pemilihan topik penelitian, seorang sejarawan dapat berpegang pada empat perangkat pertanyaan. Pertama, yang bersifat geografis (dimana?). Kedua, yang bersifat biografis (siapa?). Ketiga, yang bersifat kronologis (bagaimana?). Keempat, yang bersifat fungsional (apa?).
KESALAHAN-KESALAHAN DALAM PROSES PEMILIHAN TOPIK
• Kesalahan Baconian, yaitu pendapat bahwa tanpa teori, konsep, ide, paradigma, praduga, hipotesis, atau generalisasi yang lain, penelitian sejarah dapat dilakukan.
• Kesalahan terlalu banyak pertanyaan, pertanyaan yang terlalu banyak membuat fokus pertanyaan akan hilang.
• Kesalahan pertanyaan yang bersifat dikotomi, yaitu pandangan sejarah yang hitam putih atau seolah-olah sejarah hanya memiliki dua kemungkinan.
HEURISTIK
• Heuristik yaitu tahap pengumpulan informasi tentang topik dalam penelitian sejarah.
• Dalam tahap heuristik, sejarawan bekerja dengan menggunakan sumber-sumber pustaka, seperti ensiklopedia, kamus biografi, kamus sejarah, kamus tematis (ekonomi,sosiologi, dll.), buku sejarah umum, dokumen yang diterbitkan, bahan-bahan arkeologis, epigrafis dan numismatis.
KESALAHAN-KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI DALAM PROSES HEURISTIK
• Kesalahan holisme, kesalahan yang menganggap satu bagian penting mewakili keseluruhan.
• Kesalahan pragmatis, yang terjadi karena sumber dipilih untuk tujuan tertentu.
• Kesalahan ad-hominem, yaitu bahwa dalam pengumpulan sumber sejarah hanya memilih subjek tertentu.
VERIFIKASI
• Verifikasi, adalah proses pengujian terhadap data-data sejarah.
• Dalam proses verifikasi, seorang sejarawan harus memperhatikan masalah otentisitas.
• Sejarawan juga harus memperhatikan kredibilitas sumber dan kredibilitas dokumen.
KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI DALAM PROSES VERIFIKASI
• Kesalahan pars pro toto, yaitu bukti yang hanya berlaku untuk sebagian dilakukan untuk keseluruhan.
• Kesalahan totem pro parte, yaitu mengemukakan keseluruhan padahal hanya sebagian.
• Kesalahan menganggap umum sebagai fakta.
INTERPRETASI
• Interpretasi adalah mentafsirkan data sejarah dalam proses ini terlihat unsur subjektifitas. Oleh karena itu sejarawan harus jujur mencantumkan data dan keterangan yang diperoleh. Interpretasi terbagi menjadi dua, yaitu analisis dan sintetis.
• Analisis, yang berarti menguraikan. Dalam analisis, sejarawan mencoba untuk melihat beberapa kemungkinan yang dikandung oleh suatu sumber sejarah.
• Sintetis, yang berarti menyatukan. Dalam proses ini, data dikelompokan menjadi satu dengan pola generalisasi konseptual.
HISTORIOGRAFI (PENULISAN SEJARAH)
Berdasarkan caranya:
• Penulisan sejarah atau historiografi naratif, yaitu penulisan sejarah yang berorientasi pada aktor sejarah sebagai individu.
• Penulisan sejarah atau historiografi strukturalis, yaitu penulisan sejarah sebagai rekaman peristiwa struktural berupa proses/corak peruahan masyarakat, bangsa dan dunia (sejarah sosial)
B. SUMBER, BUKTI,DAN FAKTA SEJARAH
• Berdasarkan bahan, sumber sejarah terdiri dari sumber bukti tertulis seperti prasasti dan naskah, serta sumber bukti tidak tertulis seperti benda-benda kebudayaan.
• Berdasarkan urutan penyampaiannya, sumber sejarah terbagi menjadi sumber sejarah primer dan sumber sejarah sekunder.
• Bukti sejarah terbagi menjadi 2, yaitu bukti sejarah tertulis dan bukti sejarah tidak tertulis.
• Fakta sejarah terbagi menjadi 2, yaitu fakta mental dan fakta sosial.
C. JENIS-JENIS SEJARAH
• Sejarah ekonomi, yaitu sejarah yang menceritakan tentang proses penyediaan barang dan jasa oleh manusia.
• Sejarah politik, yaitu sejarah yang berisi tentang raja-raja, negara, perang, dan lainnya.
• Sejarah sosial, yaitu sejarah yang bercerita tentang masyarakat.
• Sejarah kebudayaan, yaitu sejarah tentang pola kehidupan, kesenian, dan cara berfikir.
D. PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM PENELITIAN SEJARAH LISAN
• Sejarah lisan adalah catatan dan interpretasi kesaksian lisan terhadap peristiwa masa lampau.
• Sejarah lisan dapat digali melalui wawancara, penyalinan dan penyuntingan hasil wawancara secara kritis
• Sejarah lisan dapat digunakan sebagai metode, sumber sejarah dan peluang pengembangan substansi penulisan sejarah
E. PERISTIWA, PENINGGALAN SEJARAH, DAN MONUMEN PERINGATAN PERISTIWA BERSEJARAH
• Peristiwa bersejarah harus memiliki makna sosial yang dalam.
• Peninggalan sejarah pada hakekatnya berfungsi sebagai bukti sejarah.
• Monumen peringatan peristiwa bersejarah antara lainnya berfungsi untuk mengenang, penyampaian pesan, dan penghormatan.
Ajiibb... thx yaa... :D
ReplyDelete