Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia kaya dengan bermacam-macam
tumbuhan dan hewan. Kekayaan flora di Indonesia dapat dibuktikan
dengan adanya 4.000-an macam pohon-pohonan, 1.500-an macam pakis-pakisan, dan
5.000-an macam anggrek.
Keberadaan bermacam-macam tumbuhan di suatu
tempat di pengaruhi oleh iklim. Tumbuhan di daerah iklim tropis tentu berbeda
dengan tumbuhan di daerah iklim dingin. Selain faktor iklim, tanah dan air juga
merupakan faktor pengaruh terhadap persebaran flora. Tumbuhan di daerah tanah
kapur berbedea dengan tumbuhan di daerah tanah merah (laterit). Tumbuhan di
daerah yang banyak air berbeda dengan tumbuhan di daerah yang kurang air atau
daerah yang kering.
Oleh karena beriklim tropis dan banayk
mendapat hujan, Indonesia mempunyai hutan-hutan lebat, yang
disebut hutan hujan tropis. Pembagian hutan
di Indonesiaberdasarkan iklim menurut W. Koppen dapat dibedakan menjadi
tiga wilayah.
Indonesia Bagian Barat
Wilayah Indonesia bagian barat
termasuk dalam wilayah iklim Af. Di wilayah ini terdapat hutan hujan tropis
dengan ciri antara lain:
· daun
lebat
· rata-rata
ketinggian pohon adalah 60 m
· banyak
terdapat pohon memanjat, dan
· banyak
tumbuh pohon epifit (pakis, anggrek).
Indonesia Bagian
Tengah
Wilayah Indonesia bagian tengah
termasuk dalam wilayah iklim Am. Di wilayah ini terdapat hutan musim dengan
ciri antara lain:
· pohon
lebih rendah dari hutan hujan tropis,
· pada
musim kemarau daunnya gugur, dan
· pada
musim penghujan mulai bertunas
Indonesia Bagian Timur
Wilayah Indonesia bagian timur
termasuk dalam wilayah iklim Aw. Di wilayah ini terdapat hutan sabana dengan
ciri antara lain:
· padang rumput,
terdapat semak belukar, dan pohon-pohon rendah.
Persebaran flora di Indonesia :
· Pulau
Sumatera : Beringin Raksasa, Bunga Bangkai, Bakau, berbagai jenis Anggrek, Kayu
Meranti, dan Pinus
· Pulau
Jawa : Akasia, Pinus, Jati, Rasamala, Cemara, dan Kayu Kina
· Kepulauan
Nusa Tenggara : Akasia, Cendana, Kayu Putih, dan Kemiri
· Pulau
Bali : Pala, Kayu Cempaka, dan Cemara Geseng
· Pulau
Kalimantan : Kayu Kamper, Rotan, Bambu, dan Kayu Samin
· Pulau
Sulawesi : Anggrek Putih, Pinus, Rotan, Kayu Jati, dan Agatis (pohon dari rawa)
· Kepulauan
Maluku : Kayu Putih, Sagu, dan Anggrek
· Pulau
Irian : Tumbuhan Bakau, Sagu, dan Anggrek
Persebaran Fauna di Indonesia
Dunia hewan
di Indonesia bermacam-macam jenis dan jumlahnya. Kehidupan hewan
sangat dipengaruhi oleh keadaan tumbuh-tumbuhan dan iklim. Seperti pada
pembagian flora, Indonesia dibagi menjadi tiga daerah fauna.
Indonesia Bagian Barat
Di wilayah Indonesia bagian barat
terdapat hewan-hewan yang mirip hewan di daerah Asia. Beberapa contoh
fauna Indonesia bagian barat adalah sebagai berikut.
· harimau,
terdapat di Jawa, Madura, dan Bali
· beruang,
terdapat di Sumatera dan Kalimantan
· gajah,
terdapat di hutan-hutan Sumatera, mirip gajah di India
· badak,
terdapat di Sumatera dan Jawa. Badak ini mirip badak
di Malaysia,Thailand, Indocina, India, dan Myanmar
· banteng,
terdapat di Jawa dan Kalimantan
· mawas
(orang utan), terdapat di Sumatera dan Kalimantan
· siamang
(kera berwarna hitam dan tidak berekor), terdapat di Sumatera
· tapir,
tedapat di Sumatera dan Kalimantan
· kera
gibbon, terdapat di Sumatera dan Kalimantan
Di daerah Indonesia bagian barat
ini juga ditemui beberapa kijang (terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, dan
Lombok), kancil/ pelanduk (terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Kepulaun
Karimata), trenggiling (terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan),
beberapa jenis buaya (terdapat di Sumatera danKalimantan), dan ikan
lumba-lumaba/ pesut (terdapat di sungai Mahakam, Kalimantan Timur).
Indonesia Bagian
Tengah
Hewan-hewan yang terdapat di
wilayah Indonesia bagian tengah adalah campuran dari
fauna Indonesia bagian barat dan timur. Selain itu, di indonesua
bagain tengah terdapat hewan-hewan khas Indonesia, seperti berikut ini.
· biawak
dan komodo, terdapat di Pualau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Binatang ini
terkenal sebagai sisa fauna purba yang mampu bertahan hidup.
· anoa
(mirip lembu dan hidup liar), terdapat di Sulawesi.
· babi
rusa dengan taring panjang dan melengkung, terdapat di Sulawesi dan
Maluku bagian barat.
· burung
maleo merupakan burung yang sangat langka, terdapat di Sulawesidan
Kepulauan Sangihe.
Antara daerah fauna Indonesia bagian
barat dan Indonesia bagian tengah dibatasi oleh Garis Wallace.
Indonesia bagian timur
Hewan-hewan di
wlilayah Indonesia bagian timur mirip dengan hewan-hewan di
wilayah Australia. Beberapa contoh fauna Indonesia bagian timur
adalah sebagai berikut.
· kanguru
pohon (binatang berkantung), terdapat di Irian Jaya
· tikus
berkantung dan musang berkantung, terdapt di Maluku sebelah timur dan Irian
Jaya
· burung
kasuari, terdapat di Irian Jaya, Kepualau Aru, dan Pulau Seram
· burung
cendrawasih, terdapt di Irian Jaya dan Kepulauan Aru
· burung
kaktua, berjambul merah dan berjambul putih, terdapt di Maluku
Antara daerah
fauna Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian tengah
dibatasi oleh Garis Weber.
Indonesia meliliki keanekaragaman
flora dan fauna baik di Indonesia bagian barat, tengah dan timur akibat
pengaruh keadaan alam, rintangan alam dan pergerakan hewan di alam bebas.
Ketiga wilayah di Indonesia memiliki keunikan dan ciri khas keragaman binatang
dan tanaman yang ada di alam bebas.
Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm
Carl Weber adalah orang-orang yang mengelompokkan tipe flora dan fauna
Indonesia ke dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Fauna Asiatis
Wilayah = Indonesia bagian barat (sumatera, jawa, kalimantan hingga selat
makassar dan selat lombok)
Hewan = badak, harimau, orangutan, gajah, dsb.
2. Fauna Peralihan dan Fauna Asli
Wilayah = Indonesia bagian tengah (sulawesi dan nusa tenggara)
Hewan = Babi rusa, kuskus, burung maleo, kera, dll.
3. Fauna Australis
Wilayah = Indonesia bagian timur (papua)
Binatang = Burung cendrawasih, burung kakatua, kangguru, dsb.
- Dalam peta persebaran flora dan
fauna Indonesia :
Antara fauna tipe asiatis dan peralihan terdapat garis wallace.
Antara fauna tipe peralihan dan tipe australis terdapat garis weber.
Kondisi flora dan fauna di setiap
daerah dipengaruhi oleh banyak hal seperti :
1. Tinggi rendah dari permukaan laut
2. Jenis tanah
3. Jenis hutan
4. Iklim
5. Pengaruh manusia, dan lain-lain
Berikut
ini dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan.
a. Ekosistem Tidak Seimbang
Dalam ekosistem terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu
dihilangkan, ekosistem menjadi tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan
kehidupan. Para ahli pernah mengadakan percobaan dengan membuang spesies
predator, yaitu bintang laut jenis pisaster dari sebuah kawasan di pantai
Amerika Utara. Di pantai itu terdapat 15 spesies yang hidup. Dalam tempo tiga
bulan, udang mirip remis (bernacle) yang merupakan makanan bintang laut
berkembang dengan pesat hingga menutupi tiga perempat kawasan itu. Setelah satu
tahun, beberapa spesies mulai menghilang hingga tinggal delapan spesies. Dengan
hilangnya bintang laut, bernacle mengambil alih permukaan karang sehingga
ganggang tidak bisa tumbuh.
b. Kelangkaan Sumber Daya
Flora dan fauna merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia,
contohnya hutan. Hutan menghasilkan berbagai macam hasil hutan yang sangat
penting bagi manusia. Mulai dari kayu, daun, bahkan getahnya berguna bagi
manusia. Hutan juga mampu menyimpan air yang merupakan kebutuhan vital bagi
kehidupan. Jika hutan itu rusak, hilanglah sumber daya yang dihasilkannya.
Lebih fatal lagi, persediaan air akan berkurang sehingga air menjadi barang
langka.
c. Menurunnya Kualitas Kesehatan
Beberapa flora dan fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa
di antaranya diusahakan manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa
zat polutan dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika
flora dan fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke
dalam tubuh manusia. Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti
denganmunculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang piaraan. Penyakit
seperti anthrax (sapi gila), flu burung, dan pes adalah bukti rusaknya fauna.
Beberapa fauna juga tidak layak untuk dimakan misalnya kerang yang hidup di
perairan yang tercemar. Dari hasil penelitian, kerang menyerap zat logam berat
dan menyimpan dalam tubuhnya sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi.
d. Tragedi Lingkungan
karena Kerusakan Hutan
Bencana alam yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering
terjadi. Banjir dan tanah longsor merupakan fenomena yang amat sering kita
dengar serta saksikan jika musim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan
hutan. Hutan yang telah rusak tidak mampu lagi menahan air hujan sehingga air
menghanyutkan tanah. Terjadilah banjir dan tanah longsor. Inilah contoh tragedi
lingkungan.
e. Hilangnya Kesuburan Tanah
Unsur utama kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA
makhluk hidup. Sebagian besar nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora
dan fauna. Flora seperti kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong
penguraian nitrogen di dalam tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut
telah memacu pembiakan bakteri rhizobium yang dapat memproduksi nitrogen.
Bakteri ini akan membentuk bintil-bintil akar yang menyediakan nitrat bagi
tanaman. Beberapa jenis flora lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara
berbeda. Jika flora mengalami kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu
sehingga tanah kehilangan produktivitasnya.
f. Putusnya Daur Kehidupan
Inilah dampak yang mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua
bentuk kehidupan di Bumi tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak
pada berbagai bagian biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh
organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di
atmosfer jika bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2).
Senyawa ini diserap tumbuhan dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon
diubah menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai
sumber energi. Dalam tubuh manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium
karbonat yang terdapat dalam tulang. Jika manusia dan hewan mati, jasadnya akan
diuraikan oleh bakteri serta dilepaskan ke udara dalam bentuk CO2. Terulanglah
daur karbon melalui tumbuhan. Jika flora dan fauna yang merupakan komponen
dalam daur ini mengalami kerusakan, daur karbon akan terputus. Sudah pasti
kehidupan akan terganggu. Itulah dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna
mengalami kerusakan. Sekarang, kamu tahu betapa pentingnya flora dan fauna itu.
Karena itulah, menjaga kelestarian flora dan fauna bukan lagi suatu kewajiban
tetapi kebutuhan. Kerusakan flora dan fauna pada akhirnya akan merugikan kita
2.
Hubungan kondisi fisik wilayah dengan persebaran flora di Indonesia
Curah
hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan suburnya berbagai jenis
tanaman. Oleh karena itu, daerah tropis dikenal sebagai kawasan hutan belukar
yang bukan saja menyimpan berbagai potensi kekayaan alam, melainkan juga
berperan sebagai paru-paru dunia. Faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora
dan fauna antara lain :
·
faktor bentang alam atau relief tanah,
·
faktor manusia,
·
faktor iklim, mencakup curah hujan,
temperatur udara, angin, dan kelembapan udara,
·
faktor tanah.
Faktor-faktor
tersebut diatas menyebabkan di Indonesia memiliki berbagai jenis hutan, antara
lain sebagai berikut :
·
Hutan hujan tropis,
dengan ciri-ciri: ( pohonnya berdaun lebar, daunnya menghijau sepanjang tahun,
terdapat tumbuhan epifit, lumut, palem, dan pohon panjat sejenis rotan.)
·
Hutan musim, terdapat di daerah tropis
yang memiliki musim hujan dan kemarau. Ciri-ciri hutan musim adalah: ( pohonya
jarang, ketinggian pohon antara 12 – 35 meter, pada musim kemarau daunnya
meranggas dan musim penghujan bersemi.)
·
Hutan sabana atau savana,
yaitu padang rumput yang diselingi pepohonan perdu. Hutan savana atau sabana
banyak terdapat di daerah tropis yang curah hujannya relative kurang. Di
wilayah Indonesia, padang sabana banyak dijumpai di daerah Nusa Tenggara.
·
Hutan bakau atau mangrove,
merupakan hutan khas di daerah pantai tropik. Keberadaan hutan bakau sangat
membantu mengamankan pantai dari bahaya abrasi, yakni pengikisan lapisan tanah
oleh gelombang laut.
Fauna
di Indonesia
Keberadaan
hutan tropis yang subur merupakan surga bagi aneka satwa, mulai dari berbagai
jenis hewan melata, mamalia, aneka ragam serangga sampai pada jenis burung.
Secara umum persebaran fauna di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a.
Kelompok fauna Asiatis (kelompok barat),
adalah hewan yang berada di wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Wilayah itu dulu dikenal sebagai Paparan Sunda, yang merupakan bagian dari
Benua Asia. Adapun jenis-jenis hewannya antara lain badak, gajah, rusa, tapir,
banteng, kerbau, kera, harimau, babi hutan, dan sebagainya.
b.
Kelompok fauna Australis Asiatis (kelompok tengah), merupakan
campuran fauna Asia dan Austalia, meliputi jenis hewan yang
berada di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Wilayah kelompok tengah dan timur dipisahkan oleh Garis Weber.
Contoh jenis fauna ini antara lain anoa, babi rusa, komodo,
burung maleo, tarsius, dan lain-lain.
c.
Kelompok fauna Australis (kelompok timur),
merupakan kelompok hewan yang berada di Paparan Sahul, meliputi wilayah Papua dan
pulau-pulau kecil sekitarnya. Contoh fauna di wilayah ini antara lain kanguru,
walabi, koala, burung cenderawasih, kakatua, kasuari, dan jenis burung berwarna
lainnya.