Pengertian
dan Ciri-ciri Puisi
Puisi
ialah perasaan penyair yang diungkapkan dalam pilihan kata yang cermat, serta
mengandung
rima dan irama. Ciri-ciri puisi dapat dilihat dari bahasa yang dipergunakan
serta
dari wujud puisi tersebut. Bahasa puisi mengandung rima, irama, dan kiasan,
sedangkan
wujud puisi terdiri dari bentuknya yang berbait, letak yang tertata ke bawah,
dan
tidak mementingkan ejaan. Untuk memahami puisi
dapat juga dilakukan dengan
membedakannya
dari bentuk prosa.
Jenis-jenis
Puisi
Berdasarkan
waktu kemunculannya puisi dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu puisi
lama,
puisi baru, dan puisi modern.
Puisi
lama adalah puisi yang lahir sebelum masa penjajahan Belanda, sehingga belum
tampak
adanya pengaruh dari kebudayaan barat. Sifat masyarakat lama yang statis
dan
objektif, melahirkan bentuk puisi yang statis pula, yaitu sangat terikat pada
aturan
tertentu.
Puisi lama terdiri dari mantra, bidal, pantun dan karmina, talibun, seloka,
gurindam,
dan syair.
Puisi
baru adalah puisi yang muncul pada masa penjajahan Belanda, sehingga pada
puisi
baru tampak adanya pengaruh dari kebudayaan Eropa. Penetapan jenis puisi baru
berdasarkan
pada jumlah larik yang terdapat dalam setiap bait. Jenis puisi baru dibagi
menjadi
distichon, terzina, quatrain, quint, sextet, septima, stanza atau oktaf, serta
soneta.
Puisi
modern adalah puisi yang berkembang di Indonesia setelah masa penjajahan
Belanda.
Berdasarkan cara pengungkapannya, puisi modern dapat dibagi menjadi puisi
epik,
puisi lirik, dan puisi dramatik.
Analisis
Unsur-unsur Intrinsik Puisi
Untuk
memahami makna sebuah puisi dapat dilakukan dengan menganalisis unsurunsur
intrinsiknya, misalnya dengan mengkaji gaya bahasa dan bentuk puisi.
Gaya bahasa
yang dipergunakan penyair mencakup
(1) Gaya bunyi yang meliputi: asonansi,aliterasi,
persajakan, efoni, dan kakofoni.
(2) Gaya kata yang membahas tentang pengulangan
kata dan diksi.
(3) Gaya kalimat yang berisi gaya implisit dan gaya retorika.
(4) Larik
(5) bahasa kiasan.
Memahami
puisi melalui bentuknya dapat dilakukan dengan menelaah tipografi, tanda
baca,
serta enjambemen. Untuk mempermudah dan memperjelas penganalisisan puisi,
di
depan setiap larik berilah bernomor urut. Apabila puisi yang hendak dianalisis
tersebut
memiliki beberapa bait, dapat pula diberi
bernomor pada setiap baitnya.
Penafsiran
Puisi
Agar
dapat memahami isi puisi diawali dengan menelaah atau melakukan kajian
terhadap
gaya maupun bentuk puisi yang bersama-sama membentuk suatu keutuhan
isi puisi.
Perhatikan
jika terdapat hal-hal yang menarik perhatian, misalnya judul serta kekerapan
kata.
Banyaknya kata yang berulang dapat menggiring pembaca dalam memahami
tema.
Jika terdapat bait yang mengandung sedikit lirik, biasanya di sanalah tertuang
tema
puisi. Seperti halnya pada judul yang juga dapat membayangkan tema. Tetapi
ingat,
judul belum tentu sama dengan tema.
Mengetahui
tema serta akulirik merupakan langkah pertama yang harus dilakukan
dalam
upaya memahami puisi.
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan BAIK: dan SOPAN:.
Dimohon untuk tidak berkomentar SPAM: karena komentar akan dihapus.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA...JANGAN BOSAN BOSAN DATANG KE BLOG INI: