Persahabatan tidak memerlukan basa-basi,
Wajah dipoles, atau rayuan hati,,
Persahabatan tidak berlebihan memberi pujian,
Persahabatan tidak memakai senyum dipermukaan..
Persahabatan mengikuti proses alami,
Menjauhi ajakan dan bujukan seni,
Dengan berani memisahkan kebenaran dari dusta,
Berbicara bahasa dari Dalam hati saja..
Persahabatan tidak mengutamakan persyaratan,
Menolak semboyan picik dan sempit pandangan,
Dengan kasih sayang memenuhi maksud dan tujuan,
Dalam kata ataupun dalam perbuatan..
Persahabatan menyemangati yang lesu dan lelah,
Mengubah si penakut menjadi gagah,
Menperingatkan yang bersalah, menerangkan yang suram..
Persahabatan Murni, tidak mementingkan diri,
Sepanjang kehidupan kita yang diberi,
Menguatkan, meluaskan, memanjangkan, memelihara,
Hubungan antar manusia dengan manusia..
Wednesday, October 31, 2012
Puisi
Untaian katamu ternyata palsu
Janji indah telah kau ingkari
Untuk terus menjadi sahabatku
Tahukah kau sobat???
Bahwa segala luka yang menyobek hatimu
Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku
Bahwa darah yang menetes dari luka itu
Seiring air mata yang mengalir di pipiku
Sadarkah kau sobat???
Bahwa kepedihan yang selalu tampak di wajahmu
Adalah mimpi terburuk yang membebaniku
Bahwa sikap dinginmu untukku
Adalah pedang yang terus menghujam dadaku
Dulu secercah tawamu yang indah
Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini semua tlah berubah
Dan bukan lagi kebahagiaan
Yang mampu kau berikan padaku
Karena sahabat…
Kau khianati aku
k au cemari ikatan kita
Kau dengan mudah melepas jemariku
Padahal kau melihat aku
Rapuh tanpa kau di sampingku
Mengapa kau rusak hubungan ini???
Kawan…..
Engkau telah mengisi hari hari ku
Dengan canda tawamu
Nampak wajahmu ceria nan rupawan
kawan…...
begitu bertartinya kau dalam hidup ini serasa hampa jika kau tak disisi
Kumelangkah tanpamu disampingku
Serasa diruang tak berpenghuni
Walau kuberada dikeramaian
Rasa linglung jika kau tak menemani
Tak tahu berbuat apa
Tanpamu disisi
Kawan…....
Kaulah tempat curahanku
Tempat curahan dari segala gundahku
Kapanpun dimanapun bagaimanapun
Dalam keadaan apapun
kau….selalu ada untukku
Selalu ada disetiap kubutuh
Kawan…......
begitu besar jasamu
Kata terimakasih tak cukup membalas jasamu
Kawan….
Betapa besar jasamu
Tak dapat diungkap dengan kata
Andaikan air laut sebagai tinta
Bahkan seisi bumipun tak cukup sebagai tinta
Untuk menuliskan jasamu
Kawan….....
Kuingin selalu bersamamu
Rasa tak ingin kulalui waktu tanpamu
Sahabat terkadang bisa buat kita senang
Tapi sahabat juga bisa membuat kita terluka
Dikala engkau senang
Dikala engkau sedih
Sahabat…,
Kenapa engkau hadir dalam hdupku
Kenapa engkau membuatku menangis…?
Kenapa engkau tersenyum dalam tangisku?
Begitu mudahnya kau melupakan persahabatan kita…
Sia-sia kita bina persahabatankita ini
Selamat tinggal sahabat sejatiku…
Persahabatan tak butuh keajaiban,,
Yang ada hanya sebuah kebersamaan
Untuk selalu terus berjalan
Persahabatan bukan permainan
Bukan pula sebuah ujian
Juga bukan sebuah hayalan
Persahabatan adalah jembatan
Untuk mencapai sebuah tujuan
Persahabatan selalu berharap
Semua teman memperoleh kebahagian
Persahabatan adalah sebuah perwujudan
Kasih sayang yang terlewatkan
Cinta yang tak terungkapkan
Persahabatan. . .
Selalu berbuah kebahagiaan
Karena persahabatan takkan hilang termakan zaman
Kau adalah sahabatku teman pelipur laraku
Bersamamu aku bisa ber bagi cerita indah
Cerita tentang kegagalanku
Dan dengan mu pula aku bisa tuangkan segala keluh kesahku
Sahabat…
Saat kau sedih aku menangis
Saat kau terluka hatiku tercabik
Saat kau gundah aku selalu resah
Sahabat. . .
Jangan kau anggap aku orang lain
Aku adalah dirimu
Aku adalah saudaramu
Aku siap korban kan jiwaku agar kekal persahabatan kita
Teman itu seperti bintang
Tak selalu nampak
Tapi selalu ada dihati…
Sahabat akan selalu menghampiri ketika seluruh dunia menjauh
Karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata
Saat tangan terluka, mata menangis
Saat mata menangis, tangan menghapusnya
Kuatkah aku menjalani ini.?
Kebersamaan kita memang indah
Bahkan terasa sangat manis
Kau teman berbagiku
Kau tempat ku curahkan resah dan gelisahku
Bercanda dan tertawa bersama
Menghangatkan tubuh dan jiwaku
Tapi. . .
Dalam tawa itu aku menjerit
Dalam kehangatan dekapanmu aku menggigil
Kau teman terbaikku
Tapi bukan pemilik cintaku
Janji indah telah kau ingkari
Untuk terus menjadi sahabatku
Tahukah kau sobat???
Bahwa segala luka yang menyobek hatimu
Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku
Bahwa darah yang menetes dari luka itu
Seiring air mata yang mengalir di pipiku
Sadarkah kau sobat???
Bahwa kepedihan yang selalu tampak di wajahmu
Adalah mimpi terburuk yang membebaniku
Bahwa sikap dinginmu untukku
Adalah pedang yang terus menghujam dadaku
Dulu secercah tawamu yang indah
Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini semua tlah berubah
Dan bukan lagi kebahagiaan
Yang mampu kau berikan padaku
Karena sahabat…
Kau khianati aku
k au cemari ikatan kita
Kau dengan mudah melepas jemariku
Padahal kau melihat aku
Rapuh tanpa kau di sampingku
Mengapa kau rusak hubungan ini???
Kawan…..
Engkau telah mengisi hari hari ku
Dengan canda tawamu
Nampak wajahmu ceria nan rupawan
kawan…...
begitu bertartinya kau dalam hidup ini serasa hampa jika kau tak disisi
Kumelangkah tanpamu disampingku
Serasa diruang tak berpenghuni
Walau kuberada dikeramaian
Rasa linglung jika kau tak menemani
Tak tahu berbuat apa
Tanpamu disisi
Kawan…....
Kaulah tempat curahanku
Tempat curahan dari segala gundahku
Kapanpun dimanapun bagaimanapun
Dalam keadaan apapun
kau….selalu ada untukku
Selalu ada disetiap kubutuh
Kawan…......
begitu besar jasamu
Kata terimakasih tak cukup membalas jasamu
Kawan….
Betapa besar jasamu
Tak dapat diungkap dengan kata
Andaikan air laut sebagai tinta
Bahkan seisi bumipun tak cukup sebagai tinta
Untuk menuliskan jasamu
Kawan….....
Kuingin selalu bersamamu
Rasa tak ingin kulalui waktu tanpamu
Sahabat terkadang bisa buat kita senang
Tapi sahabat juga bisa membuat kita terluka
Dikala engkau senang
Dikala engkau sedih
Sahabat…,
Kenapa engkau hadir dalam hdupku
Kenapa engkau membuatku menangis…?
Kenapa engkau tersenyum dalam tangisku?
Begitu mudahnya kau melupakan persahabatan kita…
Sia-sia kita bina persahabatankita ini
Selamat tinggal sahabat sejatiku…
Persahabatan tak butuh keajaiban,,
Yang ada hanya sebuah kebersamaan
Untuk selalu terus berjalan
Persahabatan bukan permainan
Bukan pula sebuah ujian
Juga bukan sebuah hayalan
Persahabatan adalah jembatan
Untuk mencapai sebuah tujuan
Persahabatan selalu berharap
Semua teman memperoleh kebahagian
Persahabatan adalah sebuah perwujudan
Kasih sayang yang terlewatkan
Cinta yang tak terungkapkan
Persahabatan. . .
Selalu berbuah kebahagiaan
Karena persahabatan takkan hilang termakan zaman
Kau adalah sahabatku teman pelipur laraku
Bersamamu aku bisa ber bagi cerita indah
Cerita tentang kegagalanku
Dan dengan mu pula aku bisa tuangkan segala keluh kesahku
Sahabat…
Saat kau sedih aku menangis
Saat kau terluka hatiku tercabik
Saat kau gundah aku selalu resah
Sahabat. . .
Jangan kau anggap aku orang lain
Aku adalah dirimu
Aku adalah saudaramu
Aku siap korban kan jiwaku agar kekal persahabatan kita
Teman itu seperti bintang
Tak selalu nampak
Tapi selalu ada dihati…
Sahabat akan selalu menghampiri ketika seluruh dunia menjauh
Karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata
Saat tangan terluka, mata menangis
Saat mata menangis, tangan menghapusnya
Kuatkah aku menjalani ini.?
Kebersamaan kita memang indah
Bahkan terasa sangat manis
Kau teman berbagiku
Kau tempat ku curahkan resah dan gelisahku
Bercanda dan tertawa bersama
Menghangatkan tubuh dan jiwaku
Tapi. . .
Dalam tawa itu aku menjerit
Dalam kehangatan dekapanmu aku menggigil
Kau teman terbaikku
Tapi bukan pemilik cintaku
Obyek Wisata Bahari Indonesia
Obyek Wisata Bahari Indonesia
Kaindahan panorama taman karang laut sangat menawan hati sangat perlu dijaga kelestariannya. Oleh sebab itu sekarang banyak taman laut dilindungi menjadi kawasan konservasi yang dapat dijadikan tempat rekreasi.
Taman laut di Indonesia contohnya antara lain :
1. CAGAR ALAM LAUT BANDA.
Terletak sekitar 120 km sebelah tenggara pantai pulau Seram, Maluku. Luasnya 2.500 ha . Cagar alam ini terdiri dari kelompok kepulauan yang kedalaman airnya belum diketahui secara pasti.Laut Banda memiliki 350 species biota laut, berbagai jenis kerang dan ikan.
2. TAMAN LAUT BUNAKEN.
Terletak di dekat kota Manado, Sulawesi Utara. berbagai jenis ikan karang, jenis tumbuh-tumbuhan laut dan hewan penghuni terumbu karang seperti anemon, teripakng, lolak (sejenis tiram laut, Trochus niloticus) dan sponge laut. Obyek wisata ini sudah ramai dikunjungi oleh wisatawan luar negeri.
3. TAMAN NASIONAL TAKA BONERATE.
terletak di Laut Flores di sekitar pulau Selayar, Sulawesi Selatan. Taman Nasional Taka Bonerate merupakan gugusan pulau karang jenis atol yang terbesar di Indonesia dan terbesar ketiga di dunia setelah Kwajifeit di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di kepulauan Maldiva (Maladewa). Luasnya 2.500 km2 (530.765 ha).
Jumlah pulau yang ada di daerah ini adalah sebanyak 21 buah pulau, di mana 6 pulau di antaranya dihuni oleh penduduk. Perairannya yang dangkal sehingga mudah menyaksikan kehidupan bawah laut. Taman karang memiliki potensi makanan bagi sekitarnya, sehingga hewan dan ikan banyak berkumpul pada kawasan ini. Taman Karang Bonerate memiliki keunikan tersendiri yakni dikelilingi gugusan pulau-pulau.
Fauna.
Jenis fauna utamanya fauna laut, yang dapat ditemukan di wilayah ini di antaranya :
Ikan.
Di kawasan ini terdapat lebih kurang 350 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Jenis-jenis ikan tersebut antara lain: Kerapu, Cakalang, Tenggiri, Ikan Napoleon, Baronang, dan sebagainya.
Karang.
Telah diidentifikasi sebanyak 237 jenis terumbu karang yang tumbuh di kedalaman 5 - 20 meter. Jenis-jenis tersebut antara lain: Akar Bahar, Karang Meja, Karang Tanduk. Secara umum jenis-jenis karang telah membentuk terumbu karang, baik dalam bentuk atoll maupun terumbu tepi.Salah satu spesies karang yang dilindungi adalah Karang Hitam.
Mollusca (Binatang Lunak).
Tercatat 101 jenis antara lain : Lola, Kerang Kepala Kambing, Triton, Batulaga, Kima Raksasa, Kerang Mutiara, Nautilus, Cumi-cumi, dan Gurita.
Penyu.
Ada 4 buah jenis yang ada di kawasan ini yakni: Penyu Hijau, Penyu Sisik, Penyu Lekang, dan Penyu Tempayan.Echinodermata (Binatang berkulit duri)
Jenis-jenis echinodermata yang ditemui di perairan Taka Bonerate antara lain: Teripang, Bintang Laut, Lili Laut dan Bulu Babi.
4. TAMAN NASIONAL KARIMUN JAWA.
Jaraknya 12 km di utara Semarang, Jawa Tengah. Luasnya sekitar 112 ha dengan kedalaman air rata-rata 12 - 30 m. Di Taman Karang ini terdapat kima raksasa (sejenis siput besar).Ada dua jenis kima yaitu Kima Gebang yaitu kima besar yang biasa dipakai untuk tempat air dan Kima Kelereng yaitu kima kecil yang cangkangnya bulat menyerupai kelereng dan sangat keras. Di samping daging kima, juga cangkangnya di jual mahal untuk pembuatan ubin. Pada pantainya tumbuh hutan bakau yang menjadi tempat burung laut bersarang seperti : blekok, brung bangau hitam, pelatuk besi, belibis dan sebagainya.
5. TAMAN KARANG KEPULAUAN SERIBU.
Berjarak sekitar 50 km dari Jakarta. Luas kawasan ini sekitar 110.000 ha. Perairan dangkal dengan kedalaman satu hingga tiga meter. Beberapa hewan yang ada yakni : penyu sisik, ikan karang walaupun jumlahnya terus berkurang.
6. TAMAN LAUT ALOR.
Kabupaten Alor terletak di bagin timur Pulau Flores. Pulau ini dikitari oleh lautan yang mempunyai keindahan bawah laut. Para penyelam luar negeri menjadikan Laut Alor sebagai salah satu lokasi menyelam terbaik di dunia. Keindahan yang ada tidak bisa dilepaskan dari indhanya terumbu karang, jernihnya air serta aneka hayati laut yang belum rusak.
Menurut catatan, setidaknya ada lebih dari 26 titik selam do perairan Pantar - laut yang memisahkan Pulau Alor dan Pulau Pantar yang menjadi incaran penyelam dalam maupun luar negeri. Per tahunnya rata-rata lebih dari 100 orang penyelam luar negeri datang di perairan Alor.
Di sampin wisata bawah laut, hasil laut berupa ikan antara lain : Ikan Layang, Paperek, Kerapu, Ekor Kuning, layur, selar, tembang, cakalang, tuna, julung-julung, cendro, kembung, dan kakap.
7. TAMAN LAUT WAKATOBI.
Taman Laut Wakatobi terletak di antara Laut Banda dan Laut Flores, sebelah tenggara Pulau Buton dan merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Wakatobi Propinsi Sulawesi Tenggara.
Taman Nasional Wakatobi memiliki potensi yang cukup bagi pariwisata alam. Secara khusus kegiatan pariwisata dapat dilakukan di pulau-pulau tersebut misalnya : keindahan pemandangan pantai, volley pantai, fotografi, snorkling, dan menyelam. Hasil ikan dari taman laut ini misalnya : Ikan Napoleon, Kepe-kepe, Cakalang, Kerapu, Cucut, dan Kakap.
Kumpulan batuan-batuan karang dapat ditemui di sepanjang daerah ini dikelompokkan dalam 3 macam keunikan, yaitu :
1. Fringing Reef, ditemukan di seluruh kepulauan Wakatobi.
2. Barier Reef, ditemukan di batu karang di Pulau Kaledupa, Tomia, dan Kapota.
3. Atool Reef, ditemukan di Pulau Koko dan Maromaho.
B. WISATA PANTAI.
Beberapa obyek wisata pantai yang ada di Indonesia antara lain:
Di Pulau Jawa :
1. Pantai Carita di Banten.
2. Pantai Binaria di Jakarta.
3. Pantai Kenjeran di Surabaya.
4. Pantai Parangtritis di Jogjakarta.
5. Pantai Watu Ulo di Banyuwangi.
6. Pantai Pelabuhan Ratu di Jawa Barat.
7. Pantai Pasir Putih di Situbondo.
8. Taman Wisata Bahari di Lamongan.
9. Pantai Teleng Ria di Pacitan.
Di luar Pulau Jawa :
1. Pantai Kuta di Bali.
2. Pantai Sanur di Bali.
3. Pantai Manjangan
4. Pantai Tanjung Pesak di Sulawesi Utara.
5. Bandanaire di Maluku.
6. Maumere di Flores.
7. Pulau Batam
8. Pulau Bintang.
Daun Sirih dan Manfaatnya
Sirih merah atau bahasa Latinnya Piper crocatum, kini hadir tidak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga tanaman obat tradisional penderita kencing manis (diabetes mellitus – DM).
Masyarakat Sleman, Yogyakarta khususnya, telah memanfaatkan khasiat daun sirih merah ini turun temurun. Secara empiris, selain kencing manis, daun sirih merah sering dimanfaatkan sebagai obat alternatif ambeien, peradangan, kanker, asam urat, hipertensi (darah tinggi), hepatitis, kelelahan dan maag.
Senyawa fitokimia yang terkandung dalam daun sirih merah yakni alkoloid, saponin, tanin, dan flavonoid. Menurut Ivorra, M.D dalam buku “A Review of Natural Product and Plants as Potensial Antidiabetic,” senyawa aktif alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Hara (1993) menyatakan senyawa tanin dan saponin dapat dipakai sebagai antimikroba (bakteri dan virus).
Ciri khas tanaman tropis ini, berbatang bulat hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian atasnya meruncing. Permukaan daun mengkilap dan tidak merata. Seperti sirih hijau, tanaman sirih merah juga tumbuh merambat di pagar atau pohon. Daunnya berasa pahit getar, namun beraroma lebih wangi dibanding sirih hijau. Bila disobek, daun sirih merah akan berlendir.
Tanaman sirih merah menyukai tempat teduh, berhawa sejuk dan sinar matahari 60-75 persen. Tanaman sirih merah tumbuh subur dan bagus di daerah pegunungan. Bila tumbuh pada daerah panas, sinar matahari langsung, batangnya cepat mengering. Selain itu, warna merah daunnya akan pudar. Padahal kemungkinan khasiatnya terletak pada senyawa kimia yang terkandung dalam warna merah daunnya.
Aman dikonsumsi
Peneliti muda dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Mega Safithri dan Farah Fahma telah meneliti toksisitas ekstrak air daun merah dan kemampuannya dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus.
Pembuatan ekstrak daun sirih merah sangatlah mudah.
Sebanyak 200 gram daun sirih merah direbus bersama 1 liter air sampai volumenya tinggal 100 mililiter. Perbandingan berat daun sirih merah dengan volume ekstrak rebusan yang diminum adalah 200 gram : 100 mililiter atau 2 : 1.
Untuk mengetahui tingkat keamanan dan efek samping daun yang bersifat antiseptik ini, Mega melakukan uji toksisitas. Ekstrak dengan konsentrasi 0, 5, 10, 20 gram per kilogram bobot badan diberikan secara oral pada masing-masing enam ekor tikus Sparague dawley. Setelah tujuh hari pencekokan, bobot tubuh ke-24 tikus tersebut bertambah dan sehat wal-alfiat. Berarti, pemberian ekstrak hingga dosis 20 gram per kilogram berat badan aman dan tidak bersifat toksik (beracun).
Dosis tepat sebagai obat diabetes mellitus, bisa ditentukan melalui uji antihiperglikemik pada enam kelompok tikus. Masing-masing kelompok terdiri dari empat ekor tikus. Kelompok A terdiri tikus yang mendapat induksi NaCl 0,9 persen berat per volume dan cekok akuades. Kelompok B berisi tikus yang diinduksi aloksan dosis 150 miligram per kilogram berat badan dan cekok akuades.
Dalam percobaan, tikus disengaja agar menderita penyakit diabetes melllitus, dengan pemberian aloksan dosis 150 miligram per kilogram berat badan.
Kelompok C berisi tikus yang diinduksi aloksan dosis 150 miligram per kilogram berat badan dan cekok obat antidiabetes komersial Daonil 3,22 miligram per kilogram. Kelompok D, E, F berisi tikus yang diinduksi aloksan dosis 150 miligram per kilogram berat badan dan berturut-turut cekok ekstrak daun sirih merah 100 x dosis Daonil, 1.000 x dosis Daonil, dan 20 gram per kilogram berat badan.
Perlakuan tersebut berlangsung selama 10 hari. Hasilnya, kadar glukosa darah kelompok tikus E dan F menunjukkan tidak berbeda nyata atau sama dengan kelompok tikus normal. Ekstrak daun sirih merah dosis 20 gram per kilogram berat badan mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus sebesar 34, 3 persen. Lebih tinggi penurunnya dibanding pemberian obat anti diabetes militus komesial Daonil 3,22 miligram per kilogram yang hanya menurunkan 27 persen glukosa darah tikus.
Hasil penelitian ini bisa diaplikasikan pada manusia penderita diabetes. Dosisnya ialah berat badan penderita dikalikan dengan 20 gram per kilogram berat badan. Jika berat badan penderita dikalikan degan 20 miligram per kilogram berat badan. Jika berat badan penderita 50 kilogram, ia membutuhkan 1 kilogram daun sirih merah segar atau 500 ml ekstrak air rebusan. Ektrak ini bisa diminum dua kali sehari setiap pagi dan sore sebanyak 250 ml.
# Uji klinis pada penderita kencing manis belum pernah dilakukan #
Pengertian dan Ciri-ciri Puisi
Pengertian
dan Ciri-ciri Puisi
Puisi
ialah perasaan penyair yang diungkapkan dalam pilihan kata yang cermat, serta
mengandung
rima dan irama. Ciri-ciri puisi dapat dilihat dari bahasa yang dipergunakan
serta
dari wujud puisi tersebut. Bahasa puisi mengandung rima, irama, dan kiasan,
sedangkan
wujud puisi terdiri dari bentuknya yang berbait, letak yang tertata ke bawah,
dan
tidak mementingkan ejaan. Untuk memahami puisi
dapat juga dilakukan dengan
membedakannya
dari bentuk prosa.
Jenis-jenis
Puisi
Berdasarkan
waktu kemunculannya puisi dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu puisi
lama,
puisi baru, dan puisi modern.
Puisi
lama adalah puisi yang lahir sebelum masa penjajahan Belanda, sehingga belum
tampak
adanya pengaruh dari kebudayaan barat. Sifat masyarakat lama yang statis
dan
objektif, melahirkan bentuk puisi yang statis pula, yaitu sangat terikat pada
aturan
tertentu.
Puisi lama terdiri dari mantra, bidal, pantun dan karmina, talibun, seloka,
gurindam,
dan syair.
Puisi
baru adalah puisi yang muncul pada masa penjajahan Belanda, sehingga pada
puisi
baru tampak adanya pengaruh dari kebudayaan Eropa. Penetapan jenis puisi baru
berdasarkan
pada jumlah larik yang terdapat dalam setiap bait. Jenis puisi baru dibagi
menjadi
distichon, terzina, quatrain, quint, sextet, septima, stanza atau oktaf, serta
soneta.
Puisi
modern adalah puisi yang berkembang di Indonesia setelah masa penjajahan
Belanda.
Berdasarkan cara pengungkapannya, puisi modern dapat dibagi menjadi puisi
epik,
puisi lirik, dan puisi dramatik.
Analisis
Unsur-unsur Intrinsik Puisi
Untuk
memahami makna sebuah puisi dapat dilakukan dengan menganalisis unsurunsur
intrinsiknya, misalnya dengan mengkaji gaya bahasa dan bentuk puisi.
Gaya bahasa
yang dipergunakan penyair mencakup
(1) Gaya bunyi yang meliputi: asonansi,aliterasi,
persajakan, efoni, dan kakofoni.
(2) Gaya kata yang membahas tentang pengulangan
kata dan diksi.
(3) Gaya kalimat yang berisi gaya implisit dan gaya retorika.
(4) Larik
(5) bahasa kiasan.
Memahami
puisi melalui bentuknya dapat dilakukan dengan menelaah tipografi, tanda
baca,
serta enjambemen. Untuk mempermudah dan memperjelas penganalisisan puisi,
di
depan setiap larik berilah bernomor urut. Apabila puisi yang hendak dianalisis
tersebut
memiliki beberapa bait, dapat pula diberi
bernomor pada setiap baitnya.
Penafsiran
Puisi
Agar
dapat memahami isi puisi diawali dengan menelaah atau melakukan kajian
terhadap
gaya maupun bentuk puisi yang bersama-sama membentuk suatu keutuhan
isi puisi.
Perhatikan
jika terdapat hal-hal yang menarik perhatian, misalnya judul serta kekerapan
kata.
Banyaknya kata yang berulang dapat menggiring pembaca dalam memahami
tema.
Jika terdapat bait yang mengandung sedikit lirik, biasanya di sanalah tertuang
tema
puisi. Seperti halnya pada judul yang juga dapat membayangkan tema. Tetapi
ingat,
judul belum tentu sama dengan tema.
Mengetahui
tema serta akulirik merupakan langkah pertama yang harus dilakukan
dalam
upaya memahami puisi.
Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia kaya dengan bermacam-macam
tumbuhan dan hewan. Kekayaan flora di Indonesia dapat dibuktikan
dengan adanya 4.000-an macam pohon-pohonan, 1.500-an macam pakis-pakisan, dan
5.000-an macam anggrek.
Keberadaan bermacam-macam tumbuhan di suatu
tempat di pengaruhi oleh iklim. Tumbuhan di daerah iklim tropis tentu berbeda
dengan tumbuhan di daerah iklim dingin. Selain faktor iklim, tanah dan air juga
merupakan faktor pengaruh terhadap persebaran flora. Tumbuhan di daerah tanah
kapur berbedea dengan tumbuhan di daerah tanah merah (laterit). Tumbuhan di
daerah yang banyak air berbeda dengan tumbuhan di daerah yang kurang air atau
daerah yang kering.
Oleh karena beriklim tropis dan banayk
mendapat hujan, Indonesia mempunyai hutan-hutan lebat, yang
disebut hutan hujan tropis. Pembagian hutan
di Indonesiaberdasarkan iklim menurut W. Koppen dapat dibedakan menjadi
tiga wilayah.
Indonesia Bagian Barat
Wilayah Indonesia bagian barat
termasuk dalam wilayah iklim Af. Di wilayah ini terdapat hutan hujan tropis
dengan ciri antara lain:
· daun
lebat
· rata-rata
ketinggian pohon adalah 60 m
· banyak
terdapat pohon memanjat, dan
· banyak
tumbuh pohon epifit (pakis, anggrek).
Indonesia Bagian
Tengah
Wilayah Indonesia bagian tengah
termasuk dalam wilayah iklim Am. Di wilayah ini terdapat hutan musim dengan
ciri antara lain:
· pohon
lebih rendah dari hutan hujan tropis,
· pada
musim kemarau daunnya gugur, dan
· pada
musim penghujan mulai bertunas
Indonesia Bagian Timur
Wilayah Indonesia bagian timur
termasuk dalam wilayah iklim Aw. Di wilayah ini terdapat hutan sabana dengan
ciri antara lain:
· padang rumput,
terdapat semak belukar, dan pohon-pohon rendah.
Persebaran flora di Indonesia :
· Pulau
Sumatera : Beringin Raksasa, Bunga Bangkai, Bakau, berbagai jenis Anggrek, Kayu
Meranti, dan Pinus
· Pulau
Jawa : Akasia, Pinus, Jati, Rasamala, Cemara, dan Kayu Kina
· Kepulauan
Nusa Tenggara : Akasia, Cendana, Kayu Putih, dan Kemiri
· Pulau
Bali : Pala, Kayu Cempaka, dan Cemara Geseng
· Pulau
Kalimantan : Kayu Kamper, Rotan, Bambu, dan Kayu Samin
· Pulau
Sulawesi : Anggrek Putih, Pinus, Rotan, Kayu Jati, dan Agatis (pohon dari rawa)
· Kepulauan
Maluku : Kayu Putih, Sagu, dan Anggrek
· Pulau
Irian : Tumbuhan Bakau, Sagu, dan Anggrek
Persebaran Fauna di Indonesia
Dunia hewan
di Indonesia bermacam-macam jenis dan jumlahnya. Kehidupan hewan
sangat dipengaruhi oleh keadaan tumbuh-tumbuhan dan iklim. Seperti pada
pembagian flora, Indonesia dibagi menjadi tiga daerah fauna.
Indonesia Bagian Barat
Di wilayah Indonesia bagian barat
terdapat hewan-hewan yang mirip hewan di daerah Asia. Beberapa contoh
fauna Indonesia bagian barat adalah sebagai berikut.
· harimau,
terdapat di Jawa, Madura, dan Bali
· beruang,
terdapat di Sumatera dan Kalimantan
· gajah,
terdapat di hutan-hutan Sumatera, mirip gajah di India
· badak,
terdapat di Sumatera dan Jawa. Badak ini mirip badak
di Malaysia,Thailand, Indocina, India, dan Myanmar
· banteng,
terdapat di Jawa dan Kalimantan
· mawas
(orang utan), terdapat di Sumatera dan Kalimantan
· siamang
(kera berwarna hitam dan tidak berekor), terdapat di Sumatera
· tapir,
tedapat di Sumatera dan Kalimantan
· kera
gibbon, terdapat di Sumatera dan Kalimantan
Di daerah Indonesia bagian barat
ini juga ditemui beberapa kijang (terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, dan
Lombok), kancil/ pelanduk (terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Kepulaun
Karimata), trenggiling (terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan),
beberapa jenis buaya (terdapat di Sumatera danKalimantan), dan ikan
lumba-lumaba/ pesut (terdapat di sungai Mahakam, Kalimantan Timur).
Indonesia Bagian
Tengah
Hewan-hewan yang terdapat di
wilayah Indonesia bagian tengah adalah campuran dari
fauna Indonesia bagian barat dan timur. Selain itu, di indonesua
bagain tengah terdapat hewan-hewan khas Indonesia, seperti berikut ini.
· biawak
dan komodo, terdapat di Pualau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Binatang ini
terkenal sebagai sisa fauna purba yang mampu bertahan hidup.
· anoa
(mirip lembu dan hidup liar), terdapat di Sulawesi.
· babi
rusa dengan taring panjang dan melengkung, terdapat di Sulawesi dan
Maluku bagian barat.
· burung
maleo merupakan burung yang sangat langka, terdapat di Sulawesidan
Kepulauan Sangihe.
Antara daerah fauna Indonesia bagian
barat dan Indonesia bagian tengah dibatasi oleh Garis Wallace.
Indonesia bagian timur
Hewan-hewan di
wlilayah Indonesia bagian timur mirip dengan hewan-hewan di
wilayah Australia. Beberapa contoh fauna Indonesia bagian timur
adalah sebagai berikut.
· kanguru
pohon (binatang berkantung), terdapat di Irian Jaya
· tikus
berkantung dan musang berkantung, terdapt di Maluku sebelah timur dan Irian
Jaya
· burung
kasuari, terdapat di Irian Jaya, Kepualau Aru, dan Pulau Seram
· burung
cendrawasih, terdapt di Irian Jaya dan Kepulauan Aru
· burung
kaktua, berjambul merah dan berjambul putih, terdapt di Maluku
Antara daerah
fauna Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian tengah
dibatasi oleh Garis Weber.
Indonesia meliliki keanekaragaman
flora dan fauna baik di Indonesia bagian barat, tengah dan timur akibat
pengaruh keadaan alam, rintangan alam dan pergerakan hewan di alam bebas.
Ketiga wilayah di Indonesia memiliki keunikan dan ciri khas keragaman binatang
dan tanaman yang ada di alam bebas.
Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm
Carl Weber adalah orang-orang yang mengelompokkan tipe flora dan fauna
Indonesia ke dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Fauna Asiatis
Wilayah = Indonesia bagian barat (sumatera, jawa, kalimantan hingga selat makassar dan selat lombok)
Hewan = badak, harimau, orangutan, gajah, dsb.
Wilayah = Indonesia bagian barat (sumatera, jawa, kalimantan hingga selat makassar dan selat lombok)
Hewan = badak, harimau, orangutan, gajah, dsb.
2. Fauna Peralihan dan Fauna Asli
Wilayah = Indonesia bagian tengah (sulawesi dan nusa tenggara)
Hewan = Babi rusa, kuskus, burung maleo, kera, dll.
Wilayah = Indonesia bagian tengah (sulawesi dan nusa tenggara)
Hewan = Babi rusa, kuskus, burung maleo, kera, dll.
3. Fauna Australis
Wilayah = Indonesia bagian timur (papua)
Binatang = Burung cendrawasih, burung kakatua, kangguru, dsb.
Wilayah = Indonesia bagian timur (papua)
Binatang = Burung cendrawasih, burung kakatua, kangguru, dsb.
- Dalam peta persebaran flora dan
fauna Indonesia :
Antara fauna tipe asiatis dan peralihan terdapat garis wallace.
Antara fauna tipe peralihan dan tipe australis terdapat garis weber.
Antara fauna tipe asiatis dan peralihan terdapat garis wallace.
Antara fauna tipe peralihan dan tipe australis terdapat garis weber.
Kondisi flora dan fauna di setiap
daerah dipengaruhi oleh banyak hal seperti :
1. Tinggi rendah dari permukaan laut
2. Jenis tanah
3. Jenis hutan
4. Iklim
5. Pengaruh manusia, dan lain-lain
1. Tinggi rendah dari permukaan laut
2. Jenis tanah
3. Jenis hutan
4. Iklim
5. Pengaruh manusia, dan lain-lain
Berikut
ini dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan.
a. Ekosistem Tidak Seimbang
Dalam ekosistem terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan, ekosistem menjadi tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan. Para ahli pernah mengadakan percobaan dengan membuang spesies predator, yaitu bintang laut jenis pisaster dari sebuah kawasan di pantai Amerika Utara. Di pantai itu terdapat 15 spesies yang hidup. Dalam tempo tiga bulan, udang mirip remis (bernacle) yang merupakan makanan bintang laut berkembang dengan pesat hingga menutupi tiga perempat kawasan itu. Setelah satu tahun, beberapa spesies mulai menghilang hingga tinggal delapan spesies. Dengan hilangnya bintang laut, bernacle mengambil alih permukaan karang sehingga ganggang tidak bisa tumbuh.
b. Kelangkaan Sumber Daya
Flora dan fauna merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan. Hutan menghasilkan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia. Mulai dari kayu, daun, bahkan getahnya berguna bagi manusia. Hutan juga mampu menyimpan air yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan. Jika hutan itu rusak, hilanglah sumber daya yang dihasilkannya. Lebih fatal lagi, persediaan air akan berkurang sehingga air menjadi barang langka.
c. Menurunnya Kualitas Kesehatan
Beberapa flora dan fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa di antaranya diusahakan manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika flora dan fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh manusia. Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti denganmunculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang piaraan. Penyakit seperti anthrax (sapi gila), flu burung, dan pes adalah bukti rusaknya fauna. Beberapa fauna juga tidak layak untuk dimakan misalnya kerang yang hidup di perairan yang tercemar. Dari hasil penelitian, kerang menyerap zat logam berat dan menyimpan dalam tubuhnya sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi.
a. Ekosistem Tidak Seimbang
Dalam ekosistem terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan, ekosistem menjadi tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan. Para ahli pernah mengadakan percobaan dengan membuang spesies predator, yaitu bintang laut jenis pisaster dari sebuah kawasan di pantai Amerika Utara. Di pantai itu terdapat 15 spesies yang hidup. Dalam tempo tiga bulan, udang mirip remis (bernacle) yang merupakan makanan bintang laut berkembang dengan pesat hingga menutupi tiga perempat kawasan itu. Setelah satu tahun, beberapa spesies mulai menghilang hingga tinggal delapan spesies. Dengan hilangnya bintang laut, bernacle mengambil alih permukaan karang sehingga ganggang tidak bisa tumbuh.
b. Kelangkaan Sumber Daya
Flora dan fauna merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan. Hutan menghasilkan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia. Mulai dari kayu, daun, bahkan getahnya berguna bagi manusia. Hutan juga mampu menyimpan air yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan. Jika hutan itu rusak, hilanglah sumber daya yang dihasilkannya. Lebih fatal lagi, persediaan air akan berkurang sehingga air menjadi barang langka.
c. Menurunnya Kualitas Kesehatan
Beberapa flora dan fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa di antaranya diusahakan manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika flora dan fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh manusia. Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti denganmunculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang piaraan. Penyakit seperti anthrax (sapi gila), flu burung, dan pes adalah bukti rusaknya fauna. Beberapa fauna juga tidak layak untuk dimakan misalnya kerang yang hidup di perairan yang tercemar. Dari hasil penelitian, kerang menyerap zat logam berat dan menyimpan dalam tubuhnya sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi.
d. Tragedi Lingkungan
karena Kerusakan Hutan
Bencana alam yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan tanah longsor merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan jika musim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan. Hutan yang telah rusak tidak mampu lagi menahan air hujan sehingga air menghanyutkan tanah. Terjadilah banjir dan tanah longsor. Inilah contoh tragedi lingkungan.
e. Hilangnya Kesuburan Tanah
Unsur utama kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA makhluk hidup. Sebagian besar nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan fauna. Flora seperti kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong penguraian nitrogen di dalam tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut telah memacu pembiakan bakteri rhizobium yang dapat memproduksi nitrogen. Bakteri ini akan membentuk bintil-bintil akar yang menyediakan nitrat bagi tanaman. Beberapa jenis flora lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara berbeda. Jika flora mengalami kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu sehingga tanah kehilangan produktivitasnya.
f. Putusnya Daur Kehidupan
Inilah dampak yang mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di Bumi tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di atmosfer jika bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2). Senyawa ini diserap tumbuhan dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai sumber energi. Dalam tubuh manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium karbonat yang terdapat dalam tulang. Jika manusia dan hewan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri serta dilepaskan ke udara dalam bentuk CO2. Terulanglah daur karbon melalui tumbuhan. Jika flora dan fauna yang merupakan komponen dalam daur ini mengalami kerusakan, daur karbon akan terputus. Sudah pasti kehidupan akan terganggu. Itulah dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Sekarang, kamu tahu betapa pentingnya flora dan fauna itu. Karena itulah, menjaga kelestarian flora dan fauna bukan lagi suatu kewajiban tetapi kebutuhan. Kerusakan flora dan fauna pada akhirnya akan merugikan kita
Bencana alam yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan tanah longsor merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan jika musim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan. Hutan yang telah rusak tidak mampu lagi menahan air hujan sehingga air menghanyutkan tanah. Terjadilah banjir dan tanah longsor. Inilah contoh tragedi lingkungan.
e. Hilangnya Kesuburan Tanah
Unsur utama kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA makhluk hidup. Sebagian besar nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan fauna. Flora seperti kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong penguraian nitrogen di dalam tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut telah memacu pembiakan bakteri rhizobium yang dapat memproduksi nitrogen. Bakteri ini akan membentuk bintil-bintil akar yang menyediakan nitrat bagi tanaman. Beberapa jenis flora lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara berbeda. Jika flora mengalami kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu sehingga tanah kehilangan produktivitasnya.
f. Putusnya Daur Kehidupan
Inilah dampak yang mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di Bumi tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di atmosfer jika bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2). Senyawa ini diserap tumbuhan dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai sumber energi. Dalam tubuh manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium karbonat yang terdapat dalam tulang. Jika manusia dan hewan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri serta dilepaskan ke udara dalam bentuk CO2. Terulanglah daur karbon melalui tumbuhan. Jika flora dan fauna yang merupakan komponen dalam daur ini mengalami kerusakan, daur karbon akan terputus. Sudah pasti kehidupan akan terganggu. Itulah dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Sekarang, kamu tahu betapa pentingnya flora dan fauna itu. Karena itulah, menjaga kelestarian flora dan fauna bukan lagi suatu kewajiban tetapi kebutuhan. Kerusakan flora dan fauna pada akhirnya akan merugikan kita
2.
Hubungan kondisi fisik wilayah dengan persebaran flora di Indonesia
Curah
hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan suburnya berbagai jenis
tanaman. Oleh karena itu, daerah tropis dikenal sebagai kawasan hutan belukar
yang bukan saja menyimpan berbagai potensi kekayaan alam, melainkan juga
berperan sebagai paru-paru dunia. Faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora
dan fauna antara lain :
·
faktor bentang alam atau relief tanah,
·
faktor manusia,
·
faktor iklim, mencakup curah hujan,
temperatur udara, angin, dan kelembapan udara,
·
faktor tanah.
Faktor-faktor
tersebut diatas menyebabkan di Indonesia memiliki berbagai jenis hutan, antara
lain sebagai berikut :
·
Hutan hujan tropis,
dengan ciri-ciri: ( pohonnya berdaun lebar, daunnya menghijau sepanjang tahun,
terdapat tumbuhan epifit, lumut, palem, dan pohon panjat sejenis rotan.)
·
Hutan musim, terdapat di daerah tropis
yang memiliki musim hujan dan kemarau. Ciri-ciri hutan musim adalah: ( pohonya
jarang, ketinggian pohon antara 12 – 35 meter, pada musim kemarau daunnya
meranggas dan musim penghujan bersemi.)
·
Hutan sabana atau savana,
yaitu padang rumput yang diselingi pepohonan perdu. Hutan savana atau sabana
banyak terdapat di daerah tropis yang curah hujannya relative kurang. Di
wilayah Indonesia, padang sabana banyak dijumpai di daerah Nusa Tenggara.
·
Hutan bakau atau mangrove,
merupakan hutan khas di daerah pantai tropik. Keberadaan hutan bakau sangat
membantu mengamankan pantai dari bahaya abrasi, yakni pengikisan lapisan tanah
oleh gelombang laut.
Fauna
di Indonesia
Keberadaan
hutan tropis yang subur merupakan surga bagi aneka satwa, mulai dari berbagai
jenis hewan melata, mamalia, aneka ragam serangga sampai pada jenis burung.
Secara umum persebaran fauna di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a.
Kelompok fauna Asiatis (kelompok barat),
adalah hewan yang berada di wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Wilayah itu dulu dikenal sebagai Paparan Sunda, yang merupakan bagian dari
Benua Asia. Adapun jenis-jenis hewannya antara lain badak, gajah, rusa, tapir,
banteng, kerbau, kera, harimau, babi hutan, dan sebagainya.
b.
Kelompok fauna Australis Asiatis (kelompok tengah), merupakan
campuran fauna Asia dan Austalia, meliputi jenis hewan yang
berada di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Wilayah kelompok tengah dan timur dipisahkan oleh Garis Weber.
Contoh jenis fauna ini antara lain anoa, babi rusa, komodo,
burung maleo, tarsius, dan lain-lain.
c.
Kelompok fauna Australis (kelompok timur),
merupakan kelompok hewan yang berada di Paparan Sahul, meliputi wilayah Papua dan
pulau-pulau kecil sekitarnya. Contoh fauna di wilayah ini antara lain kanguru,
walabi, koala, burung cenderawasih, kakatua, kasuari, dan jenis burung berwarna
lainnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)